PPDB Sistem Zonasi di Riau Akan Lebih Diperketat

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Riau untuk tahun ini masih akan menggunakan empat jalur penerimaan, yakni jalur zonasi, afirmasi, prestasi, dan jalur perpindahan tugas orangtua. Namun, yang paling akan diperketat yakni PPDB melalui jalur zonasi.

PPDB Sistem Zonasi di Riau Akan Lebih Diperketat
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Riau untuk tahun ini masih akan menggunakan empat jalur penerimaan, yakni jalur zonasi, afirmasi, prestasi, dan jalur perpindahan tugas orangtua. Namun, yang paling akan diperketat yakni PPDB melalui jalur zonasi.

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Riau untuk tahun ini masih akan menggunakan empat jalur penerimaan, yakni jalur zonasi, afirmasi, prestasi, dan jalur perpindahan tugas orangtua. Namun, yang paling akan diperketat yakni PPDB melalui jalur zonasi.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau M Job Kurniawan mengatakan, selain menampilkan jarak, pada sistem zonasi juga akan ditampilkan alamat peserta didik yang dinyatakan diterima.

"Jadi selain jarak, tahun ini juga akan ditampilkan alamat jelasnya. Jadi biar lebih fair, dan bisa langsung dicek ke lokasi," ungkap Job, Sabtu (18/2/2023).

Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan hingga saat ini terus mempersiapkan pelaksanaan. Untuk tahun ini, sistem PPDB masih sama dengan tahun lalu, namun akan lebih diperketat.

"Jadi sesuai Permindikbud, untuk sistem PPDB tahun ini masih sama yakni dengan empat jalur. Namun, lebih diperketat lagi," katanya.

Untuk membuat hal tersebut, saat ini pihaknya masih terus mengupdate aplikasi PPDB. Pihaknya berharap, jelang PPDB tahun ini aplikasi sudah siap untuk digunakan. "Aplikasinya saat ini masih terus kami sempurnakan," ujarnya. 

M Job Kurniawan mengatakan, bahwa pihaknya sudah mulai melakukan rapat koordinasi dan memperbaiki sistem penerimaan PPDB.

"Yang jelas PPDB tahun ini kita tidak ingin dilaksanakan mendekati penerimaan sekolah. Kalau dulu misalnya satu bulan sebelum penerimaan siswa baru, kita baru PPDB, sehingga itu terlalu singkat waktunya," ujarnya 

Supaya waktu persiapan matang dan meminimalisir kesalahan, Dengan begitu, dia harapkan tidak ada lagi siswa dari keluarga tidak mampu yang tidak terakomodir.

Di samping mempercepat waktu pelaksanaan, lanjut Job Kurniawan, untuk meminimalisasi daya tampung siswa, tahun ini Disdik Riau membangun 18 Unit Sekolah Baru (USB) yang tersebar di beberapa daerah. 

"Persoalan PPDB ini kan yang sering terjadi di Pekanbaru, Dumai Pelalawan, dan Indragiri Hulu (Inhu). Mungkin persoalan PPBD secara berangsur bisa kita atasi. Mungkin yang belum itu di Pekanbaru. Karena tahun ini kita baru bangun tiga sekolah, dan itu belum mencukupi. Namun, kita juga sudah menambah ruang kelas baru di sekolah-sekolah yang ada, agar daya tampung lebih banyak," katanya. 

Untuk diketahui di Riau terdapat 379 SMA/SMK negeri. Jumlah tersebut tersebar di 12 kabupaten/kota yakni, Kota Pekanbaru dan Dumai, Kabupaten Kampar, Pelalawan, Siak, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti. (sri)