Lewat Mulok Budaya Melayu Riau, Siswa SMAN 7 Pekanbaru Perkenalkan Pakaian Adat Nusantara

Lewat Mulok Budaya Melayu Riau, Siswa SMAN 7 Pekanbaru Perkenalkan Pakaian Adat Nusantara
Kepala SMAN 7 Pekanbaru, Hj Nurhafni MPd dan siswa menunjukkan karya siswa tentang pakaian adat nusantara. (Ist)

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Lewat muatan lokal Budaya Melayu Riau (BMR), siswa SMAN 7 Pekanbaru memperkenalkan pakaian adat nusantara. Siswa menggali warisan bangsa dan diaplikasikan lewat kerajinan nan apik.

Kepala SMAN 7 Pekanbaru, Dr Hj Nurhafni MPd mengatakan, pembelajaran budaya Melayu Riau salah satu materinya adalah memberikan tugas kepada siswa membuat prakarya tentang pakaian adat.

"Anak-anak sangat antusias diberi tugas ini. Mereka mengekplorasi sasaran tugas dan dituangkan dalam bentuk karya kerajinan tangan," kata juara I guru berprestasi Provinsi Riau 2015 ini.

Juara ketiga guru berprestasi tingkat nasional ini menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan itu adalah untuk memperkenalkan keragaman pakaian adat budaya bangsa Indonesia kepada generasi, meningkatkan pemahaman tentang keanekaragaman budaya nusantara bangsa, melestarikan warisan budaya bangsa dan memperkukuh kebudayaan Indonesia.

"Selain itu menumbuhkan budi pekerti luhur melalui kecintaan terhadap budaya bangsa dan nilai nilai moral yang diwariskan dalam keragaman tradisi bangsa. Juga meningkatkan minat dan memahami tradisi budaya," tutur perempuan yang pernah masuk di deretan kepala sekolah terbaik se-Indonesia tersebut.

Lebih lanjut, Nurhafni yang menyelesaikan gelar doktor dengan predikat cumlaude ini menyebutkan budaya nusantara merupakan kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional nusantara dan sebagai perwujudan cipta, karya karsa bangsa dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa.

"Sebagai warisan leluhur, identitas nasional nusantara itu harus ditumbuhsuburkan di hati generasi bangsa. Identitas bangsa jangan sampai tergerus oleh gempuran teknologi," tegas Nurhafni.

Kini pakaian adat tersebut sebagai sumber belajar. "Siapa saja yang ke SMAN 7 Pekanbaru dan ke Perpustakaan Pelita Hati SMAN 7 Pekanbaru dapat mengenalnya dan menggunakan literasi digital dengan barcode. Itu wujud dari literasi budaya dan kewargaan serta literasi digital," tandas mantan Kepala SMAN 4 Pekanbaru ini. (Sri)