Mahyuddin Sebut LCM Upaya Mendorong Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Pekanbaru

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru Mahyuddin menyebutkan Festival Lomba Cipta Menu (LCM) adalah sarana dan cara untuk mendorong percepatan dari penganelaragaman konsumsi pangan di tengah masyarakat.

Karena itulah, dijelaskan dia, upaya mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat harus dilakukan secara fokus dari hulu dan hilir. Dari sisi hulu, dijelaskan Mahyuddin upaya itu dilakukan dengan peningkatan penyediaan berbagai jenis dan aneka ragam bahan pangan.

Penilaian terhadap peserta Festival Lomba Cipta Menu (LCM)

Hal tersebut, dijelaskan dia, sebagaimana yang ditampilkan oleh perwakilan dari 15 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru pada festival ini. "Ternyata, seluruh kecamatan mampu menampilkan keberagaman pangan lokal, yang menunjukkan kalau bahan pangan tersebut tersedia di tengah masyarakat saat ini," jelas Mahyuddin, Selasa (8/8/2023).

Sementara dari sisi hilir, sambung dia, upaya yang dilakukan adalah dengan cara mengubah mindset masyarakat terhadap keberagaman bahan pangan lokal tersebut, bahwa kenyang itu tidak harus nasi.

Plt Kadistapang Pekanbaru, Mahyuddin mendampingi TP PKK Pekanbaru meninjau stand

"Sejauh ini, kan pemahaman di masyarakat kita itu, kalau belum makan nasi itu berarti belum makan. Padahal, pada pagi hari sudah sarapan, bahkan sudah makan lontong yang bahan bakunya juga terbuat dari beras. Nah, pemahaman ini yan perlu terus disosialiasikan, termasuk melalui iven seperti ini,"  papar Mahyuddin.

Selain itu, tentu saja, kegiatn ini ditujukan untuk memberikan pemahaman dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pola konsumsi pangan yang Bergizi Berimbang Sehat dan Aman (B2SA).

Mahyuddin menjelaskan, untuk memastikan bahan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di Kota Pekanbaru aman dan terbebas dari kontaminasi zat-zat berbahaya, Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru juga secra rutin melakukan pemeriksaan di seluruh pasar dan pusat perbelanjaan dan memeriksa kualitas kelayakan konsumsinya melalui laboaratorium pangan yang dimiliki.

Penampilan Karya peserta

"Yang kita lakukan pemeriksaan adalah bahan pangan mentahnya. Sepeti buah segar, sayuran. Adapun bahan pangan yang sudah di olah, nantinya menjadi kewenangan BPOM," imbuh dia.

Dengan kegiatan ini, harap Mahyuddin, hendaknya apa yang menjadi target hulu dan hilir  Dinas Ketahanan Pangan bisa tercapai, sehingga percepatan untuk memberikan pemahaman dan budaya konsumsi pangan yang sesuai B2SA juga bisa cepat dipahami oleh masyarakat.

Dengan tumbuhnya pemahaman di tengah masyarakat, selain membudayakan pola konsumsi untuk hidup sehat dan teratur, Mahyuddin juga menjelaskan gerakan seperti ini juga berperan besar untuk menghentikan kasus-kasus stunting di tengah masyarat.

Karena, semua yang berkaitan dengan pola konsumsi yang baik sesuai dengan B2SA telah dipahami oleh masyarakat.

Karena itulah, jelas Mahyuddin, dia berharap, apa yang telah dilaksanakan selama festival ini hendaknya tidak sebatas dilaksanakan saat lomba. Namun, benar-benar dipahamkan di tengah masyarakat. "Jadi dimulai dari keluarga dahulu, lantas ke lingkungan dan masyarakat sekitar," harapnya.

Pada kesempatan itu, Mahyuddin juga menjelaskan kalau Dinas Ketahanan Pangan akan mempersiapkan para pemenang lomba untuk tampil lebih baik pada jenjang yang lebih tinggi.

"Jadi rencananya kita akan persiapkan juara I sebelum bertanding ke tingkat Provinsi dengan melaksanakan pelatihan pengolahan sesuai dengan kategori penilaian di tingkat yang lebih tinggi dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bersama chef  yang juga sudah berpangalaman. Dengan demikian, apa yang menjadi kekurangan bisa diperbaiki dan ditingkatkan," pesan Mahyuddin yang juga menjabat Staf Ahli Wali Kota Pekanbaru ini. (galeri)