Lewat 'Si Bujang Kampung', Bupati Siak Tak Sekadar Menyapa Warga

Lewat 'Si Bujang Kampung', Bupati Siak Tak Sekadar Menyapa Warga
Bupati Siak menyerahkan e-KTP kepada warga

KLIKCERDAS.COM, SIAK - Pemerintah Kabupaten Siak terus menunjukkan komitmennya memberikan pelayanan maksimal kepada warganya salah satunya lewat Bupati Kerja dan Ngantor di Kampung alias Bujang Kampung. Lewat program ini, Bupati Siak tidak hanya sekadar menyapa warga, tapi lebih daripada itu adalah siap melayani masyarakat.

Konsep yang diusung adalah Bupati Siak bersama Wakil Bupati Siak Husni Merza dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkantor di Kantor Penghulu dari pagi hingga sore.

Kegiatan diselenggarakan setiap Jumat, dengan mendatangi kantor kampung secara bergiliran. Dari ujung kampung ke ujung kampung, tidak sekadar menyapa masyarkat namun memberikan pelayanan atas kebutuhan masyarakat itu.

Alfedri mengatakan, ini adalah bentuk pelayanan yang mempermudah warga dalam mengurus administrasi kependudukan. Selain itu dia juga berkesempatan mendegarkan langsung apa yang menjadi keluhan masyarakat kampung itu sendiri.

Menurut Alfedri, dengan adanya pelayanan jemput bola bagi warga kampung ini sangat efisien sekali, karena dapat membantu warga, baik itu dari segi materi dan juga disegi waktu," ujar Alfedri beberapa waktu lalu.

Konsep kerja Bupati Siak ini ternyata direspon positif tokoh masyarakat Siak. Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Siak, Datuk Seri Wan Said mengaku program Bujang Kampung adalah gebrakan Bupati Siak, Alfedri dan Wakilnya Husni Merza untuk mempercepat pembangunan di Siak. 

"Kami sangat mendukung konsep kerja Bujang Kampung ini. Sudah saatnya kepala daerah atau pemimpin dekat dengan masyarakat. Membantu secara langsung melayani kebutuhan publik," kata Wan Said, Senin (20/6/2022).

Jumat (10/6/2020) lalu, Bupati Siak Alfedri dan Wakil Bupati Siak Husni Merza melakukan Bujang Kampung di kantor Penghulu Kampung Belutu, Kecamatan Kandis.

Bujang Kampung di kampung Belutu, Kandis merupakan seri ke -17. Kandis sudah kebagian 2 kampung, sekali sebelumnya adalah kampung Libo Jaya. 

Di kampung Belutu, Bupati Alfedri dan jajaran ke bawahnya sudah tiba di kantor penghulu kampung itu sejak pukul 07.00 WIB. Ia memimpin apel pagi terlebih dahulu, baru kemudian masing-masing OPD memberikan pelayanan kepada warga masyarakat. 

Pada apel pagi itu, Alfedri kembali membahas rencana pemekaran kecamatan Kandis, yaitu Kandis dan Kandis Selatan. Sebab saat ini wilayah dan sebaran penduduk Kandis sangat luas dan jumlah penduduk juga sangat banyak yakni 83 ribu jiwa. 

“Untuk rencana ini kita akan memekarkan kampung terlebih dahulu minimal menjadi 20 kampung. Sebab syarat untuk menjadi kecamatan minimal terdiri dari 10 kampung,” kata Alfedri.

Menariknya, jika rencana ini lancar maka ibu kota kecamatan kandis yang baru nanti adalah kampung Belutu. Apalagi kampung Belutu berada di tengah-tengah dan kampung-kampung di sekitarnya tidak terlalu jauh lagi untuk mengurus segala keperluannya. 

“Ini yang sedang kita proses untuk pemekaran kampung dan kelurahan, selanjutnya kecamatan Kandis dibagi jadi 2 kecamatan, proses ini akan memakan waktu hingga dua tahun kampung Belutu akan menjadi ibukota kecamatan,” kata Alfedri.

Alfedri menjelaskan, aturan mengenai kampung persiapan itu bisa jadi 2 tahun lamanya. Pasalnya aturan itu tidak hanya di daerah tetapi sampai ke Pemprov bahkan ke pusat. Prosedural itu untuk registrasi kampung.

“Nomor registrasi didaftar itu untuk menganggarkan dana kampung setelah disetujui baru bisa diperdakan,” kata dia.

Alfedri juga memerintahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Siak agar menggesa proses tersebut. Sebab pelayanan di kampung Belutu sudah memadai.

“Di kampung Belutu ini sudah ada pelayanan umum seperti Puskesmas, sekolah dan lainnya, tinggal lagi membangun kantor camat di sini,” kata dia.

Setelah itu, Alfedri juga memastikan pelayanan yang diberikan pada kegiatan Bujang Kampung tersebut adalah pelayanan Administrasi Kependudukan, validasi puskesos, pelayanan dokter spesialis, pelayanan info UMKM, pelayanan Kemenag dan Pengadilan Agama (PA) pelayanan pendidikan, serta pelayanan Puskesmas keliling. 

“Saya dapat masukan dari masyarakat kalau bisa tidak hanya pelayanan dari Pemda saja saat Bujang Kampung, tetapi bisa juga pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan KIR uji kendaraan,” kata dia.

Atas usulan warga tersebut Alfedri akan segera koordinasi dengan Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadyanto. 

“Jika ada pelayanan SIM di kampung itu sangat menarik, cuma tesnya seperti apa nanti kita bicarakan sama Kapolres,” tambah Alfedri. 

Kegiatan Bujang Kampung ini, merupakan salah satu inovasi Pemerintah Kabupaten Siak dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pada setiap pelaksanaan Bujang Kampung, kantor kampung yang menjdi tuan rumah diserbu oleh ramainya warga mengurus keperluan administrasinya. 

Pada program ini, mendapatkan KTP Elektronik, KK, Surat pindah atau datang, Kartu Identitas Anak (KIA) dan lain -lain hanya dalam waktu 1 jam. 

“Jika program ini tiba di kampungmu, tidak perlu jauh-jauh ke kota Siak untuk mengurus keperluan administrasi, cukup di kantor penghulu kampung saja,” kata Alfedri. 

Pelayanan lain yang dapat dinikmati adalah pengurusan surat tanah, gugat cerai, akte nikah, akte cerai dan akte kematian dan lain-lain. (Infotorial)