Terima Kunjungan Konsultasi DPRD Kota Payakumbuh, Disketapang Pekanbaru Siap Berbagi dan Mengadopsi Program

Terima Kunjungan Konsultasi DPRD Kota Payakumbuh, Disketapang Pekanbaru Siap Berbagi dan Mengadopsi Program
Sekretaris Disketapang Kota Pekanbaru, Adi Lesmana dan rombongan DPRD Payakumbuh menunjukkan gerakan salam ketahanan pangan

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru mendapat kunjungan konsultasi sekaligus tukar informasi dari DPRD Kota Payakumbuh, Selasa (14/2/2023).  Dari kunjungan ini, Disketapang Pekanbaru siap berbagi program-progranm strategis dan juga mengadopsi program dari Pemko Provinsi tetangga tersebut.

Kedatangan robongan DPRD yang terdiri dari 4 orang anggota dari berbagai komisi dan fraksi ini disambut oleh Sekretaris Disketapang Kota Pekanbaru, Adi Lesmana didampingi para Kepala Bidang, di antaranya Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Ismail SPi, Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Dinal Husna SH MSi serta Kepala Bidang Keamanan dan Konsumsi Pangan Yarnengsih Alam dan staf.

Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru Terima Kunjungan Konsultasi DPRD Kota Payakumbuh, Sharing Informasi Program 

Galeri Foto - Sekretaris Disketapang Kota Pekanbaru, Adi Lesmana menerima oleh-oleh dari DPRD Kota Payakumbuh

"Kami ke Pekanbaru ingin mencari informasi terkait upaya meningkatkan  ketahanan pangan di Kota Pekanbaru. Sehingga kalau ada gebrakan-gebrakan baru, itu yang akan kita akan kembangkan di Kota Payakumbuh," ungkap Maharnis Zul, pimpinan rombongan yang hadir di kantor Disketapang Pekanbaru. 

Maharnis mengungkapkan, meski Payakumbuh dikenal sebagai daerah penghasil untuk produk pangan, namun, Payakumbuh juga terus belajar untuk melihat apa yang baik dan bagus telah dilakukan di daerah lain, sehingga bisa ikut dilaksanakan di Payakumbuh.

"Misalnya, kami sudah sampai ke Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk melihat budidaya pertanian padi. Di sana, produksi padinya 8 ton ke hektare. Kita masih 4 ton. Kalau kita bisa capai 6 ton saja, kita sudah surplus dan swasembada. Artinya, petani kita sejahtera," ungkap anggota Fraksi PAN ini. 

Namun, layaknya daerah yang bukan penghasil utama sektor pangan dan pertanian, Disketapang lebih mengedepankan upaya-upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui program yang dikelola, dalam upaya memastikan ketersediaan pangan tercukupi dan layak dikonsumsi masyarakat dan terkini tentunya, program ini harus mampu membantu pemerintah daerah untuk menekan inflasi.

Galeri - Sekretaris Disketapang Kota Pekanbaru, Adi Lesmana menyampaikan program-program yang ada di Disketapang Pekanbaru

Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Ismail dalam kesempatan itu juga menjelaskan, ada banyak sekali program yang ditaja oleh Disketapang Kota Pekanbaru dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.

Galeri - DPRD Payakumbuh berkunjung ingin mencari informasi terkait upaya meningkatkan  ketahanan pangan di Kota Pekanbaru

Salah satunya, sebut Ismail adalah, bahwa saat ini, di Kota Pekanbaru sudah ada 160 Kelompok Wanita Tani (KWT). "Kita di Pekanbaru memiliki tak kurang dari 160 KWT. Dari KWT yang ada ini, ada yang aktif, maju dan berkembang, ada juga yang tidak. Nah, untuk mendorong kemajuan dari keberadaan KWT ini dan manfaatnya untuk jangka panjang, kita dukung dengan pelatihan dan pembinaan manajerial," ungkap Ismail.

Galeri - Komoditas jagung Hybrida pipil tengah galak dikembangkan Disketapang sebagai upaya memperkuat katahanan pangan

Tak hanya KWT, Ismail juga menjelaskan, Disketapang Pekanbaru juga mengelola lokasi cadangan pangan terintegrasi atau yang lebih dikenal dengan singkatan siCANTIG, Pekarangan Pangan Lestari (P2L) serta program terbaru yang diinisiasi untuk mencegah tingginya laju inflasi, yang diberi nama Gertam (Gerakan Tanam) yang difokuskan untuk penanaman cabai dan bawang merah.

Memang, sebut Ismail, untuk KWT, saat ini yang menjadi penekanan bagi Disketapang adalah memberikan pemahaman pada para petani pada dua hal, yakni meningkatkan kemampuan untuk bertani, serta kedua mengembangkan kemampuan manajerial dalam mengelola usaha pertanian.

Dengan harapan, nantinya, usaha-usaha pertanian yang mendapat bantuan dari program pemerintah untuk bisa terus berkembang dan makin besar lagi. 

Ikut melengkapi, Kabid Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Dinal Husna SH, M.Si yang menjelaskan tentang beberapa program yang dikelola terkait kemudahan untuk distribusi pangan.

"Kami mengelola Outlet diberi nama Puan Berseri, yang mana outlet ini menyediakan kebutuhan pangan untuk masyarakat dengan harga yang relatif lebih bagus," ungkap Dinal.

Galeri - Salah satu kawasan di Pekanbaru menjadi sentra perkebunan singkong. Potensi yang ada ini bisa disandingkan dengan potensi yang ada di Payakumbuh

Dia mencontohkan, untuk beras, memang tak punya lahan pertanian. "Kita di Puan Berseri menjual serba murah. Caranya kita membeli dari distributor beras dari Payakumbuh, dan kita tak ambil untung, biaya pekerja juga menggunakan THL, jadi tak bayar, sehingga biaya penjualan bisa ditekan," kata dia. 

"Begitu juga kita kerja sama dengan Bulog, mereka punya beras import dari Thailand, karena kebetulan warga kita di Pekanbaru ini kan sukanya beras PARA, yang berderai, ya kita beri harga yang lebih bagus untuk membantu," ungkap dia. 

Selain itu, pada Outlet Puan Berseri, setiap akhir pekannya bersamaan dengan pelaksanaan Car Free Day, juga ada aktivitas pangan murah yang dilakukan Puan Berseri serta para petani sayuran.

"Kalau di arena ini, karena selalu ramai, biasanya sayuran yang segar-segar itu selalu habis terjual, Sejalan dengan kehadiran Bapanas, saat ini, kita juga rutin melaksanakan  program Gerakan Pangan Murah (GPM). Itu disubsidi Bapanas untuk tenda dan ongkos angkut. Kita pinjam barang dari distributor, kita jualkan, kita terbantulah dengan program ini," kata dia.

Tahun lalu pihanya melaksanakan GPM sebanyak 4 kali. "Tapi tahun 2023 ini, kita dapat alokasi untuk 24 kali GPM, dan sudah 2 kali kita laksanakan, ini sangat membantulah bagi masyarakat," tutup dia.

Galeri - Kendati tak memiliki lahan persawahan, namun Disketapang Pekanbaru mampu memanfaatkan lahan yang ada untuk dikelola ditanami sayur mayur lewat Kelompok Wanita Tani

Galeri Foto - Pj Walikota Pekanbaru Muflihun panen cabai di salah satu lahan kelompok tani

Menanggapi banyaknya program yang dilaksanakan, anggota DPRD Payakumbuh mengakui banyak mendapatkan pembelajaran."Ternyata memang benar, kita mendapatkan banyak sekali hal-hal baru terkait pengelolaan ketahanan pangan ini di Pekanbaru, tadi ada banyak sekali istilah baru yang saya pikir sangat bisa  kita adopsi untuk dilaksanakan di Payakumbuh. Ada program pangan murah, ada Pangan keliling, Si Cantig, itu baru dan menarik bagi kami," ungkap Maharnis Zul.

Dikatakan dia, selain program yang berkaitan dengan ketahanan pangan, tentu saja, Payakumbuh juga berupaya melakukan peningkatan nilai produk dengan melihat peluang untuk produk turunan.

"Memang kami punya lahan, dan kami bisa menghasilkan produksi-produksi. Tapi untuk meningkatkan kualitas, kami masih perlu belajar. misalnya, mengolah bahan mentah menjadi barang jadi, kami perlu belajar dari banyak daerah, termasuk di Pekanbaru ini," kata dia.

Dia mencontohkan Payakumbuh merupakan daerah penghasil ubi. "Kita jual ubi mentah itu Rp3.000 per kilogram. Tapi setelah diolah harganya melonjak sangat jauh, menjadi Rp40.000 per kilogram, atau naii sampai 400 persen. Mungkin ketika sampai di Pekanbaru menjadi Rp60.000 per kilogram. Kita melihat peluang dan daya dukung serta apa yang telah dilaksanakan dan apa yang masih bisa dilakukan di Payakumbuh lagi," tutup dia. (Galeri foto Disketapang Pekanbaru)