FST UIN Suska Riau Gelar Workshop Penyusunan Business Plan dan Pembuatan Company Profile

Organisasi kemahasiswaan (Ormawa) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Suska Riau, menggelar Workshop Penyusunan Business Plan dan Pembuatan Company Profile

FST UIN Suska Riau Gelar Workshop Penyusunan Business Plan dan Pembuatan Company Profile
Organisasi kemahasiswaan (Ormawa) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Suska Riau, menggelar Workshop Penyusunan Business Plan dan Pembuatan Company Profile

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Organisasi kemahasiswaan (Ormawa) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Suska Riau, menggelar Workshop Penyusunan Business Plan dan Pembuatan Company Profile, Selasa (23/8/2022) dan Rabu (24/8/2022).

Kegiatan yang dihadiri 70 peserta dari mahasiswa FST, menghadirkan Dr Hartono MPd sebagai pembicara kunci. 

Selain itu juga dihadirkan Kunaifi tentang Mahasiswa Produktif, Wilda Arifalina SH MKn dosen Fakultas Hukum UNILAK tentang Syarat dan Prosedur Mendirikan Badan Usaha, Fitri Sulastri SE dari kantor notaris tentang Kelengkapan Administrasi Bahan Usaha dan Ari Pristiana Dewi MKep CT dari Universitas Riau tentang Pembuatan Rencana Bisnis.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FST Dr Kunaifi ST PgDipEnSt MSc, mengatakan, mahasiswa perlu dipengaruhi sejak dini supaya setelah menjadi sarjana tidak hanya berburu kerja atau menjadi pegawai dan karyawan. 

Namun, katanya, sarjana perlu didorong untuk menjadi pebisnis. Pebisnis dapat menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat dan meningkatkan ekonomi diri dan keluarga. 

"Diharapkan, saat banyak sarjana muslim yang lulus dari FST UIN Suska menjadi pebisnis, kondisi kritis ekonomi yang dialami saat ini diubah oleh para sarjana muslim," katanya.

Dr Hartono MPd sebagai pembicara kunci, dengan penuh semangat mengajak mahasiswa FST untuk berjuang keras mengubah nasib dirinya dan nasib bangsa dari sisi ekonomi. 

“Mahasiswa harus malakukan Jihad Bisnis," kata Pimpinan Zanafa Grup, jaringan bisnis di Provinsi Riau.

Dia mengatakan, orang yang mapan secara finansial dapat bermanfaat membantu orang banyak.

“Di Indonesia, umat Muslim adalah mayoritas. Namun orang Islam saat ini dalam keadaan kritis ekonomi,” ungkapnya.

Sebanyak 77 persen kekayaan Indonesia, katanya, dikuasai oleh 10 persen penduduk, sedangkan 23 persen diperebutkan olah penduduk golongan miskin dan ekonomi menengah.

Idealnya distribusi ekonomi mengikuti kurva normal, di mana Sebagian besar kekayaan dikuasai ekonomi menengah. Menurut statistik, hanya satu dari sepuluh orang kaya dunia beragama Islam. 

"Secara nasional, hanya enam muslim dari 50 orang kaya di Indonesia. Ini menyedihkan,” ungkap Hartono. (sri)