Film Tabah Karya Mahasiswa FIB Unilak Masuk 10 Finalis Festival Film Riau 2022

Film Tabah karya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, berhasil masuk 10 finalis Festival Film Riau 2022 yang diadakan Dinas Pariwisata Riau. 

Film Tabah Karya Mahasiswa FIB Unilak Masuk 10 Finalis Festival Film Riau 2022

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Film Tabah karya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, berhasil masuk 10 finalis Festival Film Riau 2022 yang diadakan Dinas Pariwisata Riau. 

Hal ini diketahui setelah diumumkan pada sosial media Dinas Pariwisata pada 16 September lalu. Adapun 10 film itu adalah Tabah yang disutradarai Eric Febrian mahasiswa FIB Unilak.

Kemudian Film Haluan Talontam, Film Roti Jala Sebelah Mata, Film Jung Untuk Bang Asan, Film Dunia di Halaman Belakang, Film Zayana, Film Cerita Dalam Film, dan Film Rohul mencari Rohil, dan Film Renjana Tanahg Surga, dan Film Ikat, dan Flm Judul Tabah dari Teater Matan. 

Film Tabah itu melibatkan beberapa mahasiswa Unilak, dengan aktor utama Muhammad Aidil, Jamaludin (Alumni FIB) dan Halimah (Teater Matan). Dalam proses produki juga turut berperan Khairi (alumni FIB) sebagai editor dan kameramen Robi Septiawan (alumni FIB).

Aktor utama Film Tabah Muhammad Aidil alias Awi, merasa bersyukur film Tabah lolos jadi finalis. "Kami bersyukur masuk finalis. Kedepannya untuk Dinas Pariwisata Riau bisa memberikan prioritaskan kepada pelatihan Film khususnya dari perguruan tiggi.

"Dari festival film ini peserta juga berperan membantu pariwisata Riau melalui objek lokasi yang diambil. Film Tabah di buat selama empat hari, dengan mengambil lokasi syuting di objek wisata Pekanbaru Rumah Singgak Tuan Kadi, kemudian lampu merah Jalan Ahmad Yani dengan durasi film lebih dari 7 menit." ujar Awi yang meraih juara harapan 1 festival film yang diadakan Dinas Kebudayaan Riau.

Sutradara film Tabah, Eric menyebutkan, film Tabah bercerita tentang seseorang ayah (Awi) yang menafkahi keluarga mereka yang kurang mampu, dan menolak bantuan dari kawan-kawannya. 

"Dengan semangat juang mereka masih mau berusaha dan menafkahi keluarga. Walaupun baju sekolah anaknya yang lusuh, namun semangat juang mereka tetap berusaha walaupun makan mereka sehari-hari tekatung katung. Ide cerita ini baru tahun ini digarap, dan ini Film ketiga yang sudah saya sutradarai," ujar Eric. (sri)