Ini Program Kadisdik Riau Kamsol untuk Benahi Pendidikan Riau

Sejumlah program sudah disiapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau, Kamsol, untuk meningkatkan pendidikan di Riau. Mulai dari progam terkait tenaga pendidik, masalah gaji guru honor, infrastruktur sekolah, hingga menurunkan angka putus sekolah. 

Ini Program Kadisdik Riau Kamsol untuk Benahi Pendidikan Riau
Sejumlah program sudah disiapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau, Kamsol, untuk meningkatkan pendidikan di Riau. Mulai dari progam terkait tenaga pendidik, masalah gaji guru honor, infrastruktur sekolah, hingga menurunkan angka putus sekolah. 

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Sejumlah program sudah disiapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau, Kamsol, untuk meningkatkan pendidikan di Riau. Mulai dari progam terkait tenaga pendidik, masalah gaji guru honor, infrastruktur sekolah, hingga menurunkan angka putus sekolah. 

“Yang paling penting kita kerjakan masalah gaji guru honor. Ini sesuai dengan arahan pak gubernur. Sementara, kita harus mendata sesuai dengan data awal yang kita punya untuk memperbaikinya, kita mencari solusi bagaimana menperbaikinya,” kata Kamsol, Sabtu (18/12/2021).

Kamsol dilantik Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pendidikan Provinsi Riau, Jumat (17/12/2021) di Balai Pauh Janggi, Gedung Daerah.

“Langkah strategis lainnya dalam rangka meningkatkan infrastruktur pendidikan, banyak sekolah-sekolah lama dan juga pemerataan guru yang tidak seimbang. Yang penting bagaimana kualitasnya meningkat,” ucap Kamsol.

Untuk infrastruktur sekolah, kata Kamsol, di Provinsi Riau terutama di kabupaten kota, masih kekurangan ruang belajar. Sehingga perlu dilakukan penambahan sekolah, dan ruang kelas, agar bisa menampung siswa yang lulus SMP. 

Sejauh ini jumlah siswa yang lulus SMP tidak seimbang dengan ruang kelas yang diterima. 

“Pemerataan pembangunan ruang kelas baru, sekolah baru memang digesa. Karena apa sebabnya ada lebih kurang 20 ribu setiap tahun angka dari SMP ke SMA yang tidak bisa ditampung karena kekurangan lokal. Dan setiap daerah berbeda jumlah siswanya,” terang Kamsol.

Untuk persoalan angka putus sekolah masih terjadi sejak lama. Ada beberapa cara untuk mengurangi angka putus sekolah, walaupun saat ini sudah mulai berkurang. Tapi perlu dilakukan program lain dalam meningkatkan pendidikan di daerah. 

“Sekarang alhamdulillah mulai berkurang, memang paket pendidikan non formal anak-anak putus sekolah kewenangn kabupaten kota, tapi bisa kita bantu dengan menyiapkan bantuan keuangan, atau menyiapkan bantuan guru kepada mereka. Kita harapkan setiap desa membangun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), itukan sekolah non formal, kita minta pemerintah pusat membantu,” jelas Kamsol. (sri)