Galeri Foto Disketapang Pekanbaru

Melihat Geliat Pertanian di Lahan Sicantig Disketapang Pekanbaru

Melihat Geliat Pertanian di Lahan Sicantig Disketapang Pekanbaru
Plt Kadisketapang Pekanbaru, Mahyuddin saat meninjau tanaman sayur kacang panjang di kawasan sicantiq. (foto: Disketapang Pekanbaru)

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU- Helai-helai daun bergoyang dihembus semilir angin. Cuaca di area Si Cantig pagi menjelang siang hari itu memang cukup panas terik. Sudah hampir tiga minggu, tidak terjadi hujan, sehingga, lahan-lahan di kawasan tersebut mulai mengalami kekeringan air.

Galeri - Plt Kadisketapang Pekanbaru, Mahyuddin memanen jagung di kawasan sicantiq. (foto: Disketapang Pekanbaru)

Syukurnya, beberapa komoditas pertanian yang sudah sempat tertanam sudah banyak yang selesai atau siap panen. Sehingga, kondisi cuaca yang mulai mengering itu tak banyak berpengaruh terhadap komoditas yang sudah siap panen.

Di antara para petani yang tampak di areal tersebut, ada Jon Kennedy. Pria yang juga menjadi koordinator kelompok tani di Sicantig ini sedang memperhatikan sisa-sisa tanaman jagung manis yang hendak dipanen. "Ini sisa-sisanya bang, sebelumnya sudah sempat kita panen. Selain umur tanamnya yang sudah cukup untuk dipanen, proses panen memang disegerakan karena mengantisipasi hama ulat yang saat ini banyak mengganggu aktivitas pertanian," ungkap Jon.

"Sebelum masa panen, ulat ini tak banyak. Tapi begitu mau panen, mereka banyak, makanya kita segerakan begitu waktunya sudah pas," jelas dia.

Syukurnya, tidak banyak tongkol jagung manis yang diserang hama ulat ini. Sehingga hasil panen yang diperolah juga cukup memuaskan.

Dijelaskan Jon, meski tidak cukup luas lahan yang digunakan untuk bertanam jagung, namun, hasil yang diperoleh cukup memuaskan. "Lumayanlah bang, kalau buah ini kan sudah ada pengepul yang datang membeli. Harganya juga di pasar juga sekarang sedang bagus. Kalau sebelumnya sempat Rp3.000, sekarang harganya sedang bagus, Rp5.000 per kilogram," ungkap dia sumringah.

Tak hanya Jon petani yang beraktivitas di lahan Si Cantig, saat itu, hampir sebagian besar lahan seluas lebih 4,5 hektare yang ada di Kelurahan Agrowisata ini mulai padat tanaman.

Mulai dari sayuran dan buah, kini diproduksi di dalan yang diperuntukkan untuk edukasi sekaligus suplai cadangan komoditas tanaman pangan bagi warga kota Pekanbaru. 

Dari pantauan di lapangan, ada cukup banyak komoditas pangan yang ditanam, mulai dari seyuran kacang panjang, buah melon, semangka, cabai, terung, timun.

Galeri - Plt Kadisketapang Pekanbaru, Mahyuddin memanen melon di kawasan sicantiq. (foto: Disketapang Pekanbaru)

Salah seorang petani wanita yang ditemui sedang melakukan panen sayuran kacang panjang mengungkapkan, untuk komoditas kacang panjang yang mereka garap setiap harinya dalam dua pekan terakhir sudah mulai bisa dipanen.  "Lumayan lah Pak, kalau sehari itu bisa menghasilkan 50-100 ikat sayur kacang panjang," kata dia.

Sayur-sayur ini, jelas dia, juga tidak payah untuk diantar ke pasar, karena sudah ada pihak pedagang yang membeli langsung dari lokasi. Untuk harga per ikatnya, jelas dia, dijual seharga Rp5000. ''Kalau di total, setiap hari lumayan lah pak, lumayan banyak juga,''kata dia.

Memang, tak semua sayuran kacang panjang yang dipanen bisa dijual. Ada juga yang rusak karena hama. "Yang rusak karena hama, ulat kita pisahkan," ungkap dia sembari menunjuk tumpukan kacang panjang yang sudah dipilah karena rusak.

Galeri - Pj Walikota Pekanbaru saat meluncurkan Gerakan Tanam (Gertam) cabai di kawasan Sicantiq beberapa waktu lalu

Hanya berjarak beberapa meter saja dari lahan kacang panjang, tampak juga hamparan tanaman melon yang mulai berbuah. "Yang ini sudah umur 40 hari pak, mungkin sekitar 20 hari lagi sudah bisa panen," ungkap Jon menjelaskan tentang lahan tersebut.

Untuk tanaman jenis melon ini memang agak ekstra pengawasannya. "Melon ini tanamannya agak sensitif, kalau bisa kita jangan masuk ke dalam, cukup dari tepian saja," ungkap Jon saat mendampingi rombongan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Mahyuddin di lokasi budidaya melon.

Jon juga menjelaskan, untuk melon ini, ada juga ceritanya, kalau perempuan yang sedang berhalangan (menstruasi,red) tidak dibolehkan dekat ke buah, karena bisa merusak buah.  "Ceritanya sih begitu," kata dia sembari menjelaskan kalau untuk lahan melon ini bukanlah miliknya, tapi milik petani lain.

Geliat pertanian yang cukup massiv pada musim tanam kali ini turut menggugah Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mahyuddin untuk mengajak para petani mengembangkan strategi tanam.

Mahyuddin menyampaikan sejumlah rencana Pemko Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan untuk bisa mensiasati pemanfaatan lahan di Sicantig sehingga hasil yang didapatkan bisa lebih maksimal dan terencana.

Mahyuddin menjelaskan, Pemko Pekanbaru ingin agar petani yang beraktivitas di Sicantig ini bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak dan maksimal dengan menerapkan strategi bertani yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pasar.

"Kita ini kan sering seperti ini, ketika harga cabai tinggi, kita baru tanam cabai. Masalahnya, ketika kita panen harga cabainya sudah turun. Sehingga targetnya jadi tidak tercapai," kata Mahyuddin, saat memimpin pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan Panen sejumlah komoditas pertanian di lahan Sicantig, Kamis (03/08/2023).

Selain itu, dia juga mengajak para petani di Sicantig untuk ikut bersama-sama belajar membaca pasar dan bercocok tanam sesuai dengan peluang pasar yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani. 

Mahyuddin mencontohkan perihal harga ayam yang tinggi beberapa waktu terakhir. "Mengapa harga ayam tinggi, karena harga pakannya juga tinggi. Pakan ayam itu kan jagung pipil. Tingginya harga jagung pipil ini yang menyumbang terjadinya inflasi di Kota Pekanbaru. Produksi petani kita di Pekanbaru masih relatif rendah untuk jagung pipil ini. Disinilah pentingnya kemampuan membaca pasar," ajak Mahyuddin.

Galeri - Ketua TP PKK Pekanbaru Raja Rilla Mustafa Muflihun panen sayur mayur di sela-sela peluncuran Gerakan Tanam (Gertam) cabai di kawasan Sicantiq beberapa waktu lalu

"Kita ingin, para petani di Sicantig ini bisa meningkat kesejahteraannya. Selama ini, setiap terjadi lonjakan harga terhadap satu komoditas, yang diuntungkan perdagang, bukan petani. Itu karena pedagang-pedagang selalu mampu mengakses informasi terkait ketersediaan  komoditas pangan. Mereka cek ketersediaan cabai di Sumbar, di Jawa, di Riau. Begitu mereka tahu pesediaan sedikit, mereka langsung beli ke petani dengan harga normal. Begitu stok di petani habis, harga cabai pun langsung melonjak selama beberapa waktu. Petani tak untung, yangmenikmati kenaikan harga hanya pedagang. Itu yang kita tidak ingin terjadi ke depan," papar Mahyuddin lagi tentang strategi pertanian yang diharapkannya ke depan.

Begitu juga dengan upaya menekan laju inflasi melalui penguatan ketahanan pangan keluarga.  "Kita punya lahan sangat luas di Sicantig ini. Idealnya, kita yang bertani di sini sudah bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Apakah lewat hasil pertanian, peternakan maupun perikanan. Kita akan malu, kalau petani di sini masih harus beli kunyit atau langkok-langkok  atau bahkan cabai di pasar. Itu tidk boleh terjadi," imbau Mahyuddin. (galeri)