Tiga Mahasiswa PCR Berhasil Kembangkan Motor Listrik Insectra ala Jap Style

Tiga Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) berhasil kembangkan motor listrik Insectra dengan tampilan Jap Style. Motor listrik yang dikembangkan oleh Muhammad Faishal Abdullah, Fredi Yanuar S dan Muhammad Akbar dari Program Studi Teknik Listrik itu dapat menempuh maksimal 60 Kilometer pada kondisi baterai penuh.

Tiga Mahasiswa PCR Berhasil Kembangkan Motor Listrik Insectra ala Jap Style
Tiga Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) berhasil kembangkan motor listrik Insectra dengan tampilan Jap Style. Motor listrik yang dikembangkan oleh Muhammad Faishal Abdullah, Fredi Yanuar S dan Muhammad Akbar dari Program Studi Teknik Listrik itu dapat menempuh maksimal 60 Kilometer pada kondisi baterai penuh.

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU – Tiga Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) berhasil kembangkan motor listrik Insectra dengan tampilan Jap Style. Motor listrik yang dikembangkan oleh Muhammad Faishal Abdullah, Fredi Yanuar S dan Muhammad Akbar dari Program Studi Teknik Listrik itu dapat menempuh maksimal 60 Kilometer pada kondisi baterai penuh.

Faishal mengatakan, latar belakang dari pembuatan motor listrik ini yaitu pemanfaatan teknologi dan energi terbarukan sebagai sarana transportasi serta salah satu syarat lulus dari Politeknik Caltex Riau.

“Pengurangan pemaiakan minyak sebagai bahan bakar kendaraan dan memanfaatkan energi listrik bukannlah sesuatu teknologi yang baru. Kami membaca dari beberapa sumber bahwa Indonesia juga sudah mengeluarkan peraturan terkait tata cara penetapan dan penanggulangan krisis energi dan darurat energi. Salah satu bidang yaitu transportasi,” katanya, Selasa (27/9/2022).

Motor listrik dapat dibangun dengan sederhana sesuai kebutuhan dengan menyesuaikan komponen komponen yang digunakan.

Komponen utama penggerak sepeda motor listrik ini adalah motor DC type Brushless atau sering disebut juga dengan BLDC yang menyatu menjadi hub penghubung roda kepada rangka motor (arm), sehingga rancangannya akan menghasilkan motorhub BLDC. Penggerak tersebut akan suplai daya oleh baterai.

Faishal juga mengungkapkan, untuk membuat motor listrik ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan.

“Motor listrik ini sasis dan body-nya kita custom dan tampilannya kita buat seperti motor modifikasi Jap Style. Selama kurang waktu 2 bulan kita melakukan riset terkait membuat dudukan baterai, kontroller, komponen serta rangkaian kelistrikan. Dalam waktu tersebut kita bertiga sudah menghabiskan dana kurang lebih Rp23 juta hingga motor ini dapat berjalan sempurna,” ungkapnya

Sementara itu, Fredi Yanuar, anggota tim juga menambahkan bahwa motor ini memiliki empat fitur riding mode. Fitur ini adalah pengatur untuk memilih mode berkendara yang akan mempengaruhi kecepatan pada motor listrik ini.

“Berdasarkan pengujian data dan analisis dari pengembangan motor ini khususnya pada fitur riding mode. Mode yang pertama yitu Mode High dapat membuat kecepatan maksimum motor ini hingga 73Km/jam. Mode Low dapat membuat kecepatan maksimum 35Km/jam. Kemudian Mode Sport untuk kecepatan sama dengan Mode High, namun waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan maksismum tersebut lebih cepat dan terakhir Mode Reverse, yang dapat memudahkan pengendara untuk memundurkan kendaraan dengan kecepatan maksimum 10Km/jam,” tambahnya.

Akbar juga menambahkan, salah satu keunggulan dari motor listrik ini adalah fast charging. “Untuk pengisian hingga penuh, baterai motor listrik ini membutuhkan waktu selama empat jam dengan variabel arus yang digunakan 10 A dan disarankan daya listrik di rumah di atas 1.300 watt. Jika di bawah tersebut, untuk mengisi penuh baterai ini butuh waktu selama delapan jam dengan arus yang digunakan 5 A,” pungkasnya. (sri)