Mahasiswa Faperta Unilak Panen Kedelai di Tanah Kering

Bermula penelitian terkait dengan kedelai yang cocok ditanam dengan tipe tanah di Riau, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Muhammad Adlin panen kedelai di tanah kering. 

Mahasiswa Faperta Unilak Panen Kedelai di Tanah Kering
Bermula penelitian terkait dengan kedelai yang cocok ditanam dengan tipe tanah di Riau, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Muhammad Adlin panen kedelai di tanah kering. 

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Bermula penelitian terkait dengan kedelai yang cocok ditanam dengan tipe tanah di Riau, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Muhammad Adlin panen kedelai di tanah kering. 

Muhammad Adlin melakukan penelitian selama 60 hari dengan menanam kedelai dari awal proses penanam hingga kedelai bisa di panen.

Untuk penanam kedelai dilakukan di kebun percontohan di samping gedung Fakultas Pertanian Unilak dengan luas 10x20 meter. Penelitian merupakan sebagai tugas akhir untuk salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pertanian.

Dengan judul penelitian Peran Biochar Sekam Padi dan Kompos Azolla Microphyyla Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai. Dengan dosen pembimbing Dra Neng Susi MP dan Sri Utami SP.M.Si. 

Dikatakan Adlin, penggunaan Sekam Padi dan Kompos Azolla Microphyyla  pada kedelai, dapat tumbuh subur dan hasil panen kedelai bagus, polong kedelai besar dan berisi besar. 

"Kedelai yang kita tanam ini untuk konsumsi seperti sayur, azola dan sekam padikan bahan organik, yang mengandung unsur N yang tinggi, sehingga dapat membantu kesuburan tanaman, menambah unsur hara tanah. Dan hasilnya cocok untuk kedelai. Jadi untuk tanah pertanian dengan tipe tanah PMK/Kuning/keras yang memiliki unsur jelek. Ketika ditanam kedelai, dengan diberikan pupuk dari sekam padi dan azolla dapat membantu struktur tanah menjadi subur, dan membantu pertumbuhan kedelai," ungkap Adlin, Rabu (12/10/2022).

Dijabarkannya, dalam penelitian ini ia menanam sebanyak 27 plot, satu plot terdapat 7 tanaman. Seluruh tanaman yang diberikan azolla dan sekam padi berbuah baik, hasil panen baik.

Diceritakannya bahwa dalam proses penelitian ia juga melakukan komparasi dengan menanam kedelai di jenis tanah yang sama, kedelai yang sama, penyiraman sama, pembersihan dari gulma juga sama namun tidak diberikan pupuk azolla dan sekam padi, hasilnya, kedelai yang tidak diberikan azolla dan sekam padi, hasilnya tidak berkembang baik, pendek, kedelai tidak subur dan banyak kosong.  

Sementara itu, dosen Fakultas Pertanian, Dra Neng Susi MP saat ditemui menyebutkan, tanah jenis PKM/kuning ini tidak baik unsur haranya, jadi untuk mengatasi itu dengan pemberian sekam, dan azolla untuk meningkatkan struktur tanah. 

"Bisa tumbuh atau tidak kedelai, bisa bagus tidak hasil kedelainya, ternyata, kedelai yang di tanam di tanah PKM/kuning kemudian diberi pupuk sekam, dan azolla hasilnya panennya sangat bagus. Di Riau ini umumnya, tanahnya keras, padat," ungkapnya. 

Azolla ini, kata dia, ibaratnya menambahkan makan dia (kedelai), sedanhgkan kalau sekam memperbaiki sifat unsur tanah yang tadinya keras menjadi gembur. 

"Kalau gembur berarti porositasnya tinggi, jika porisitasnya tinggi jika kita siram maka ada air, jika ada air, mikroorganisme hidup ini sebagai compos, maka akan bertambah unsur haranya. Maka hasil buahnya kedelainya bagus. Kedelai yang ditanam ini varietas Ryoko cocok untuk ditanam di Riau dengan type tanah keras /pmk," jelas Neng Susi. (sri)