Galeri Foto Disketapang Pekanbaru

Kadis Ketapang Pekanbaru Pimpin Rapat Persiapan Penyusunan FSVA 2023

Kadis Ketapang Pekanbaru Pimpin Rapat Persiapan Penyusunan FSVA 2023
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Mahyuddin memimpin rapat

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru mulai melakukan persiapan untuk penyusunan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) tahun 2023. Penyusunan FSVA ini dilaksanakan dalam upaya mengidentifikasi tingkat kerentanan terhadap potensi kerawanan pangan di seluruh wilayah Kota Pekanbaru berdasarkan kondisi terbaru tahun 2023. 

Kick off Persiapan penyusunan FSVA 2023 ini dipimpin Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Mahyuddin dihadiri juga  Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Ismail dan jajaran, Rabu (26/7/2023).

Dijelaskan Mahyuddin, peta FSVA diharapkan bisa menjadi gambaran riil tentang kondisi ketahanan pangan yang ada di Kota Pekanbaru.

"Kita ingin datanya benar-benar riil menggambarkan kondisi ketahanan pangan di Kota Pekanbaru. Dengan demikian, data tersebut nantinya bisa menjadi referensi untuk menyusun kebijakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dari semua aspek yang berkaitan dengan ketahanan pangan," pinta Mahyuddin saat memimpin rapat persiapan.

Dia juga berharap peta ini juga bisa lebih detail menggambarkan potensi di satu kawasan. Salah satunya berkaitan dengan program pemerintah dalam penanggulangan stunting. 

"Jadi kita ingin data itu berkesesuaian dengan kondisi yang ada. Kita tak mau, dikatakan di satu kawasan itu ada anak dilaporkan  dalam kondisi stunting, tapi dalam kenyataannya ternyata tidak ada. Begitu juga dengan gambaran tentang penyebab terjadinya stunting. Kan bisa karena kerawanan pangan, bisa karena kekurangan gizi, atau memang aspek kesehatan dan pola asuh. Jadi harus benar-benar detail, sehingga bisa dibuktikan di lapangan," kata dia.

Sementara itu, Kepala  Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Disketapang Pekanbaru, Ismail, selepas rapat persiapan mengungkapkan program penyusunan FSVA ini adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan Disketapang dalam upaya memotret kondisi terkini dari kondisi ketahanan pangan. 

Ketahanan pangan, dijelaskan Ismail akan berkaitan dengan tiga aspek, yakni ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatannya. 

Tiga aspek ini, dijelaskan Ismail  akan bersinggungan dengan beberapa dinas yang menjadi mitra  pemerintahan. Seperti Badan Pusat Statistik (BPS) untuk data, Dinas Pertanian untuk program pertanian yang telah dilaksanakan, Dinas Sosial untuk permasalahan kemiskinan, Dinas PUPR untuk permasalahan akses dan infrastruktur kawasan, Dinas Kesehatan untuk masalah kesehatan, termasuk apa yang telah dilaksanakan oleh Disketapang melalui program-program dan beberapa mitra lainnya.

Pimpinan Disketapang Pekanbaru pernah mempresentasekan aplikasi SiDiva

Data-data dari dinas itu yang  kemudian, jelas Ismail akan dihimpun dan disatukan dalam satu formulasi penghitungan hingga kemudian dikeluarkan dalam bentuk peta kondisi kerentanan ketahanan pangan.

"Jadi nanti kita akan rumuskan bersama-sama dengan dinas-dinas terkait untuk mendapatkan peta terbaru sepanjang tahun 2023 ini," kata dia. 

Cara merumuskannya, dimisalkan Ismail, adalah perihal kerawanan pangan, apakah ada akses yang menjadi kendala terkait ketersediaan. Nah, data itu akan kita koordinasikan kepada Dinas PUPR.

Begitu juga perihal keterjangkauan. Kita akan berkoodinasi dengan Dinas Sosial perihal penyebab tidak terjangkau. Apakah dikarenakan kemiskinan, harga yang relatif tinggi, atau faktor lain. 

Di dinas kesehatan, kita akan berkoodinasi perihal prasarana pendukung kesehatan, begitu juga dengan dinas pertanian  tentang penguatan-penguatan yang telah dilakukan di bidang pertanian maupun peternakan.

Dalam konteksi ini, Dinas Ketahanan Pangan nantinya akan menjadi pengampu terhadap kondisi ketersediaan dan kerawanan pangan.

Disketapang nantinya juga bisa menggunakan peta ini dalam mendukung program-program yang akan disusun. "Misalnya berkaitan dengan ketersediaan pangan. Mengapa ada permasalahan dengan ketersediaan. Maka disana nanti bisa diusulkan program-program, salah satunya yang kaitannya dengan program stimulus berupa bantuan bibit kepada kelompok masyarakat. Apakah bentuknya bantuan bibit cabai, sayuran. Program ini tentu akan mengurangi peta kerentanan kerawanan pangan,'' kata dia. 

Untuk menggambarkan tentang peta kerentanan ini, dijelaskan Ismail, nantinya akan ada tiga peta indikator yang dibuat berdasarkan  gradasi warna, yakni merah, hijau dan ungu.  

"Nanti kalau datanya sudah dimasukkan menggunakan aplikasi, hasilnya akan muncul dalam bentuk gradasi warna. Dari sana kita akan tahu kondisi ketahanan pangan di satu daerah secara terpetakan," kata dia.

Penyusunan FSVA sendiri, dijelaskan Ismail merupakan program dari Bapanas RI yang dalam pelaksanaannya diserahkan kepada Pemerintah Provinsi dan secara dekonsentrasi dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan. (Galeri)