Rektor Umri Ingin IMM Pekanbaru Jadi Motor Penggerak Wakaf

Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr H Saidul Amin MA, ingin Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pekanbaru sebagai motor penggerak Wakaf.

Rektor Umri Ingin IMM Pekanbaru Jadi Motor Penggerak Wakaf
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr H Saidul Amin MA, ingin Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pekanbaru sebagai motor penggerak Wakaf.

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr H Saidul Amin MA, ingin Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pekanbaru sebagai motor penggerak Wakaf.

Dalam pembukaan ini, Saidul Amin mengatakan, Umri mendapat bantuan pembangunan Rumah Susun runtuk mahasiswa dari kementrian PUPR senilai Rp18,1 Miliar yang pembangunannya ditargetkan selesai pada November mendatang.

Selain itu, Umri tahun ini  juga membangun gedung Tajdid Center senilai Rp12 Miliar melalui mekanisme Wakaf, maka dari itu diperlukan IMM sebagai motor penggerak Wakaf itu.

"Nantinya kedua bangunan itu bisa menjadi tempat perkaderan bagi IMM, maka IMM merupakan elemen yang tidak dapat ditinggalkan. Untuk pembangunan gedung Tajdid Center, akan dibangun tiga tingkat dengan biaya Rp12 miliar dan di tahun ini  kita mulai pembangunannya," katanya, saat menghadiri pembukaan pelatihan instruktur dasar yang digelar Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pekanbaru, Jum'at (20/1/2023) di Auditorium Kampus Utama Umri, jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.

Pada tahun 2024, katanya, akan mengusulkan satu lagi rusunawa khusus asrama putri. "Sehingga untuk Immawati tempatnya baik dan ini sedang kita usulkan " ujarnya.

Saidul Amin juga menyebut mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus menjadi subjek dan menjadi kader intelektual.

"Umri adalah rumah bagi IMM, maka adakan diskusi bulanan yang mengahadirkan orang-orang berilmu, sehingga nantinya dapat menjadi subjek dan objek serta menjadi kader yang intelektual," sebut Saidul Amin.

Sementara itu, Ketua umum DPD IMM Riau Nofra Khairon, menyebut IMM harus khawatir kepada generasi muda.

"Jika ada kekhawatiran maka itu merumuskan kedalam konsep yang akan menjadi ide dan kita laksanakan dalam program kerja," sebut Nofra.

Nofra berharap kepada peserta yang nantinya akan menjadi instruktur untuk bertanggung jawab dan mampu menjadi contoh bagi kader imm yang lain.

"Menjadi instruktur adalah menjadi tanggung jawab seumur hidup, maka mampulah untuk mengupgrade diri serta memfollow up para kader dan menggali potensi yang ada pada kader kita," harapnya.

Ketua umum pimpinan cabang imm Pekanbaru Boy Syahril dalam sambutannya menyebut kegiatan ini berpusat di Pekanbaru dan di hadiri oleh kader dari 6 Daerah.

"Ada 6 daerah yang mengikuti pelatihan instruktur dasar ini, kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari di kampus umri Jl KH Ahmad Dahlan dan dibimbing langsung oleh instrukturnya," sebut Boy. (sri)